Interpolasi dalam trading atau investasi adalah metode yang digunakan untuk memprediksi atau memperkirakan nilai antara dua titik data yang ada. Metode ini digunakan ketika kita memiliki data historis yang terbatas atau tidak lengkap, namun kita perlu memperoleh perkiraan nilai di antara titik-titik data tersebut.

Interpolasi memanfaatkan hubungan atau pola yang terdapat pada data yang kita miliki. Dengan menggunakan metode ini, kita dapat mengisi kekosongan data dengan nilai yang didapatkan secara proporsional berdasarkan pola yang terdeteksi. Dalam konteks trading atau investasi, interpolasi dapat digunakan untuk memprediksi pergerakan harga saham, harga mata uang, ataupun aset lainnya.

Ada beberapa metode interpolasi yang umum digunakan dalam trading dan investasi, antara lain:

  1. Metode linear: Metode ini menggunakan hubungan linier antara dua titik data yang dikenal untuk memperkirakan nilai di antara keduanya. Interpolasi linear biasanya digunakan jika terdapat hubungan linier yang kuat antara data yang ada.
  2. Metode spline kubik: Metode ini menggunakan pendekatan fungsi spline kubik untuk memperkirakan nilai di antara titik data yang diberikan. Metode ini lebih kompleks dan presisi dibandingkan dengan interpolasi linear.
  3. Metode regresi: Metode ini memanfaatkan persamaan regresi untuk memperkirakan nilai di antara titik-titik data yang ada. Metode ini lebih kompleks dan dapat menggabungkan variabel-variabel lain yang mempengaruhi pergerakan harga.

Interpolasi dalam trading dan investasi dapat membantu investor atau trader untuk membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan perkiraan nilai di antara data yang ada. Namun, perlu diingat bahwa metode interpolasi hanyalah alat bantu dan memiliki keterbatasan. Hasil perhitungan interpolasi tidak selalu akurat dan dapat dipengaruhi oleh variasi dan kekurangan data yang digunakan.