Inverse Correlation atau korelasi terbalik adalah istilah yang digunakan dalam trading atau investasi untuk menggambarkan hubungan antara dua variabel yang bergerak ke arah yang berlawanan. Dalam konteks ini, variabel dapat berupa harga saham, pasangan mata uang, atau aset lainnya yang memiliki pengaruh terhadap kinerja investasi.

Contohnya, dalam trading forex, pasangan mata uang yang memiliki korelasi terbalik adalah EUR/USD dan USD/CHF. Jika EUR/USD naik, maka USD/CHF akan turun, dan sebaliknya. Ini karena dolar AS berperan sebagai mata uang pembanding yang sama dalam kedua pasangan mata uang tersebut, sehingga pergerakan harga yang berbeda mengarah ke arah yang berlawanan.

Korelasi terbalik juga dapat ditemukan dalam trading saham. Misalnya, ketika harga saham naik, harga obligasi mungkin cenderung turun. Hal ini terjadi karena investor cenderung beralih dari saham ke obligasi saat kondisi pasar tidak stabil atau ketika suku bunga naik.

Memahami korelasi terbalik merupakan salah satu elemen penting dalam mengelola risiko dan menghasilkan keuntungan dalam trading atau investasi. Dengan memperhatikan hubungan antara dua aset yang bergerak ke arah yang berlawanan, seorang trader dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam menempatkan posisi untuk mengurangi risiko dan meningkatkan potensi profit.

Namun, penting untuk diingat bahwa korelasi terbalik tidak selalu tetap, dan dapat berubah seiring waktu. Oleh karena itu, seorang trader atau investor harus melaksanakan analisis dan riset terkini untuk memahami kondisi pasar dan mengantisipasi perubahan korelasi antara aset-aset tertentu.