Inverse Head and Shoulders adalah pola grafik yang ditemukan dalam analisis teknikal yang sering digunakan oleh trader dan investor untuk memprediksi pembalikan harga yang dapat terjadi di pasar keuangan. Pola ini terdiri dari tiga puncak, dengan puncak tengah (kepala) yang lebih tinggi dari dua puncak lainnya (bahu kiri dan bahu kanan). Pola ini juga memiliki garis leher yang merupakan level harga di antara bahu kiri dan bahu kanan.

Sebagai pola pembalikan bullish, Inverse Head and Shoulders mengindikasikan bahwa harga telah mencapai titik terendahnya dan kemungkinan akan mengalami kenaikan. Pada umumnya, pola ini terbentuk setelah tren turun yang cukup kuat, sehingga muncul kebutuhan akan pembalikan harga yang signifikan.

Untuk mengkonfirmasi pola Inverse Head and Shoulders, trader atau investor perlu melihat beberapa faktor tambahan. Pertama, volume perdagangan yang meningkat saat harga naik dari leher. Hal ini menunjukkan adanya minat beli yang kuat di pasar. Selain itu, ketika harga akhirnya mencapai level neckline, ada kemungkinan terjadinya breakout, yang menjadi sinyal untuk masuk ke dalam posisi beli.

Target harga dari pola Inverse Head and Shoulders dapat dihitung dengan mengukur ketinggian pola dari garis leher ke kepala. Setelah breakout terkonfirmasi, trader dapat mengambil target harga dengan menambahkan ketinggian tersebut ke level neckline. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua pola Inverse Head and Shoulders akan menghasilkan kenaikan harga yang signifikan, dan adanya risiko pergerakan yang tidak sesuai dengan prediksi.

Sebagai seorang trader atau investor, memahami pola grafik seperti Inverse Head and Shoulders dapat membantu mengenali peluang perdagangan yang potensial dan memberikan keuntungan yang diharapkan. Namun, pola ini sebaiknya tidak diandalkan sepenuhnya sebagai satu-satunya indikator untuk pengambilan keputusan perdagangan, dan sebaiknya dikonfirmasi dengan analisis teknikal dan fundamental yang lebih luas.