Invested capital dalam trading atau investasi merujuk pada jumlah modal yang telah diinvestasikan dalam suatu perusahaan atau instrumen keuangan tertentu. Ini adalah jumlah dana yang telah digunakan untuk membeli posisi investasi, seperti saham, obligasi, atau aset lainnya.

Invested capital umumnya digunakan untuk mengukur sejauh mana seseorang atau suatu perusahaan telah melakukan alokasi modal dalam upaya menghasilkan keuntungan. Semakin besar jumlah invested capital yang dimiliki, semakin besar pula potensi keuntungan atau kerugian yang dapat diperoleh dari investasi tersebut.

Jumlah invested capital dapat bervariasi dari investor ke investor, tergantung pada strategi investasi masing-masing. Beberapa investor mungkin memiliki portofolio yang lebih konservatif dengan jumlah invested capital yang relatif kecil, sementara yang lain mungkin memiliki portofolio yang lebih agresif dengan jumlah invested capital yang lebih besar.

Penting untuk dicatat bahwa invested capital tidak termasuk dana yang dipinjam untuk melakukan investasi. Ini karena dana pinjaman tidak dianggap sebagai modal yang sebenarnya diinvestasikan, melainkan sebagai hutang yang harus dibayar kembali di masa depan. Oleh karena itu, invested capital hanyalah mencakup jumlah modal yang dimiliki secara riil.

Dalam rangka mengoptimalkan pengembalian investasi, para investor sering melakukan analisis terhadap rasio return on invested capital (ROIC). ROIC membandingkan laba yang dihasilkan oleh suatu investasi dengan jumlah invested capital yang digunakan untuk mendapatkan laba tersebut. Semakin tinggi ROIC, semakin efisien investasi tersebut dalam menghasilkan keuntungan bagi investor.