Investigational New Drug (IND) adalah istilah yang digunakan dalam dunia perdagangan dan investasi untuk merujuk pada saham perusahaan yang sedang dalam tahap penelitian dan pengembangan produk baru. Umumnya, IND digunakan dalam konteks perusahaan farmasi atau bioteknologi yang sedang menjalankan uji klinis untuk obat baru atau terapi eksperimental.

Pada tahap IND, perusahaan telah berhasil melewati serangkaian uji praklinis, yang melibatkan penelitian laboratorium dan percobaan hewan, untuk menilai keamanan dan efektivitas produk yang akan dikembangkan. Setelah tahap ini selesai, perusahaan harus mengajukan IND kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) di negara tempat mereka beroperasi.

Proses pengajuan IND ke FDA sangat penting karena ini akan memungkinkan perusahaan untuk menjalankan uji klinis pada manusia. Uji klinis bertujuan untuk memvalidasi keamanan dan efektivitas produk baru tersebut, serta untuk mendapatkan data lebih lanjut tentang potensi efek samping yang mungkin terjadi. Penelitian ini biasanya dilakukan dalam tiga fase, yang masing-masing memiliki skala yang semakin besar dan melibatkan jumlah peserta yang lebih banyak.

Jika perusahaan berhasil melewati semua tahap uji klinis dan mendapatkan persetujuan dari FDA, mereka kemudian dapat mengajukan aplikasi New Drug Application (NDA) untuk mendapatkan izin pemasaran dan penjualan produk baru tersebut. Jika NDA disetujui, perusahaan dapat meluncurkan produk mereka ke pasar dan diharapkan dapat menghasilkan pendapatan yang signifikan.

Bagi para investor, memantau saham IND dapat menjadi peluang untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Namun, juga penting untuk diingat bahwa investasi dalam perusahaan yang masih dalam tahap IND juga memiliki risiko yang tinggi. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil uji klinis dan persetujuan oleh FDA, serta kesuksesan produk di pasaran. Oleh karena itu, investor harus melakukan penelitian dan analisis yang menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi.