Investment multiplier dalam trading atau investasi mengacu pada konsep ekonomi yang mengukur bagaimana perubahan dalam investasi dapat memiliki dampak yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Konsep ini didasarkan pada teori bahwa investasi menghasilkan pengeluaran baru yang kemudian membantu mendorong pertumbuhan ekonomi lebih lanjut. Investment multiplier diperoleh dengan menghitung rasio perubahan output (pendapatan nasional) terhadap perubahan investasi. Dalam praktiknya, investasi dapat berupa pembelian tanah, aset perusahaan, pembangunan fasilitas, atau lainnya yang dapat meningkatkan kapasitas produksi suatu negara atau wilayah. Misalnya, jika sebuah negara menginvestasikan sejumlah besar uang dalam pembangunan infrastruktur baru, hal ini akan meningkatkan pengeluaran dalam negeri. Pengeluaran ini akan membawa masukan pendapatan baru bagi pekerja, yang pada gilirannya akan meningkatkan pengeluaran konsumen. Dengan demikian, investasi awal memiliki efek multiplikatif, di mana pengeluaran tambahan dari pendapatan baru menciptakan siklus pertumbuhan ekonomi yang lebih luas. Investment multiplier juga dipengaruhi oleh margin distribusi konsumsi, yaitu sejauh mana masyarakat cenderung mengkonsumsi kemakmuran mereka. Semakin tinggi margin ini, semakin besar investasi yang dibutuhkan untuk mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Dalam dunia trading atau investasi, pemahaman tentang investment multiplier dapat membantu para investor memprediksi potensi dampak perubahan investasi terhadap portfolio mereka. Dengan mempertimbangkan faktor seperti kebijakan moneter dan fiskal, serta proyeksi pertumbuhan ekonomi, investor dapat membuat keputusan yang lebih informan dan strategis. Semoga penjelasan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep investment multiplier dalam trading atau investasi.