Investment Policy Statement (IPS) adalah sebuah dokumen tertulis yang digunakan untuk menggambarkan tujuan, batasan, dan strategi investasi seseorang atau lembaga. IPS dapat diterapkan dalam konteks trading maupun investasi jangka panjang.

IPS memiliki peran penting dalam membantu investor untuk memahami dan mengelola risiko, serta menghindari perilaku emosional yang dapat mempengaruhi keputusan investasi. Dengan adanya IPS, investor memiliki panduan yang jelas dan terukur dalam membuat keputusan investasi yang rasional dan berdasarkan strategi yang telah disepakati.

Isi dari sebuah IPS biasanya mencakup beberapa komponen penting, seperti:

  1. Tujuan Investasi: IPS harus menggambarkan dengan jelas tujuan investasi yang ingin dicapai, baik itu tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.
  2. Risiko Toleransi: IPS harus menjelaskan sejauh mana investor bersedia mengambil risiko dalam investasi, termasuk batasan risiko maksimal yang dapat diterima.
  3. Waktu Investasi: IPS harus menentukan jangka waktu investasi yang diinginkan, baik itu jangka pendek, menengah, atau panjang.
  4. Alokasi Aset: IPS harus menggambarkan strategi alokasi aset yang akan digunakan dalam portofolio investasi, seperti proporsi investasi dalam saham, obligasi, properti, dan lain-lain.
  5. Monitoring dan Rebalancing: IPS harus menjelaskan metode yang akan digunakan untuk memonitor performa investasi dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.

Dengan memiliki IPS yang berfungsi sebagai panduan dan rencana investasi yang terperinci, investor dapat menghindari berbagai kesalahan dan risiko yang mungkin timbul. IPS membantu investor untuk tetap berfokus pada tujuan investasi jangka panjang dan mengelola risiko secara efektif, sehingga meningkatkan peluang keberhasilan investasi.