ISDA Master Agreement adalah sebuah perjanjian kontrak antara dua pihak yang ingin melakukan transaksi dalam pasar derivatif. Derivatif sendiri adalah instrumen keuangan yang nilainya bergantung pada perkembangan atau perubahan harga aset yang mendasarinya, seperti saham, obligasi, atau komoditas. ISDA Master Agreement merupakan standar perjanjian yang digunakan secara luas dalam industri derivatif, terutama dalam transaksi over-the-counter (OTC) atau tanpa bursa.
Dalam ISDA Master Agreement, terdapat ketentuan-ketentuan yang mengatur berbagai aspek dari transaksi derivatif, seperti definisi aset, pemenuhan kewajiban, penyelesaian perselisihan, dan ketentuan perubahan kondisi pasar. Perjanjian ini memberikan kerangka hukum yang jelas bagi kedua belah pihak dalam melakukan transaksi derivatif, sehingga mengurangi risiko dan memperkuat perlindungan hukum.
ISDA Master Agreement juga menyediakan model dokumen yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi masing-masing pihak. Pihak-pihak yang menggunakan perjanjian ini dapat mengubah atau menambahkan ketentuan-ketentuan yang spesifik sesuai dengan karakteristik transaksi mereka. Keberflexibilitasan ini membuat ISDA Master Agreement sangat populer dalam industri derivatif.
Perjanjian ini juga mencakup ketentuan tentang kewajiban margin dan penanganan risiko kredit antara kedua belah pihak. Kewajiban margin menjadi penting dalam upaya meminimalkan risiko kredit dan melindungi kedua belah pihak dari kegagalan pihak lain dalam memenuhi kewajiban pembayaran.
Secara umum, ISDA Master Agreement membantu meningkatkan transparansi, efisiensi, dan keamanan dalam transaksi derivatif. Perjanjian ini menjadi acuan standar di industri untuk mengurangi ambiguitas dan memastikan bahwa semua pihak terlibat memiliki pemahaman yang jelas mengenai hak, kewajiban, dan risiko dalam melakukan transaksi derivatif.