Issued shares, juga dikenal sebagai saham yang diterbitkan, merujuk pada jumlah saham biasa yang dikeluarkan atau diberikan oleh perusahaan kepada para pemegang saham. Saat perusahaan memutuskan untuk mengeluarkan saham untuk dijual kepada publik atau investor tertentu, jumlah saham tersebut menjadi jumlah saham yang diterbitkan.
Jumlah saham yang diterbitkan ini dapat berubah seiring waktu karena adanya aksi korporasi seperti penawaran umum perdana (initial public offering/IPO), penjualan tambahan saham kepada investor, atau pembelian kembali saham oleh perusahaan. Apabila perusahaan melakukan buyback saham, jumlah saham yang diterbitkan akan berkurang, sedangkan jika terjadi penerbitan saham tambahan, jumlah saham yang diterbitkan akan bertambah.
Informasi mengenai jumlah saham yang diterbitkan sangat penting dalam investasi karena dapat memberikan gambaran tentang ukuran perusahaan, likuiditas saham, dan pengaruh pemegang saham terhadap perusahaan. Selain itu, perhitungan rasio finansial seperti perolehan laba per saham (earnings per share/EPS) juga bergantung pada jumlah saham yang diterbitkan.
Investor sering kali melihat rasio harga terhadap laba per saham (price-to-earnings ratio/P/E ratio) untuk menilai valuasi suatu saham. Dalam menghitung rasio ini, perlu diketahui jumlah saham yang diterbitkan untuk mendapatkan data yang lebih akurat.
Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan memiliki 1 juta saham yang diterbitkan dan laba bersihnya adalah $1 juta, maka EPS perusahaan tersebut adalah $1. Jika harga sahamnya adalah $10, maka P/E rasio perusahaan tersebut adalah 10. Namun, jika ternyata jumlah saham yang diterbitkan sebenarnya adalah 2 juta, maka EPS sebenarnya adalah $0,50 dan P/E rasio sebenarnya adalah 20.
Jadi, pemahaman tentang jumlah saham yang diterbitkan sangat penting dalam analisis keuangan dan penilaian saham perusahaan.