Jitney dalam konteks trading dan investasi merujuk pada suatu strategi atau taktik di mana seorang pedagang atau investor memesan sejumlah saham di suatu harga yang belum tercapai pada saat itu, dengan harapan bahwa harga tersebut akan mencapai level tertentu di masa depan. Konsep ini mirip dengan pesanan tertunda pada umumnya, namun biasanya digunakan dalam situasi yang lebih volatile atau spekulatif.

Dalam praktiknya, seorang pedagang atau investor mungkin akan menempatkan pesanan jitney ketika mereka percaya bahwa harga saham akan mengalami pergerakan yang signifikan dalam waktu yang relatif singkat. Misalnya, jika harga saham ABC adalah $50 pada saat ini, seorang pedagang mungkin akan menempatkan pesanan jitney untuk membeli saham tersebut pada harga $45, dengan harapan bahwa harga akan jatuh ke level tersebut dalam waktu dekat.

Jitney sering digunakan oleh pedagang yang memiliki pemahaman yang baik tentang pasar dan mampu mengidentifikasi peluang-peluang yang mungkin terjadi. Namun, merupakan sebuah risiko karena tidak ada jaminan bahwa harga akan mencapai level yang diinginkan. Jika harga tidak mencapai level tersebut, pesanan jitney dapat kedaluwarsa atau tidak tereksekusi.

Pesanan jitney juga dapat digunakan untuk mengantisipasi pergerakan harga tertentu, seperti breakouts atau pullbacks. Sebagai contoh, seorang pedagang mungkin akan menempatkan pesanan jitney untuk membeli saham jika harga mencapai level resisten tertentu, dengan harapan bahwa harga akan breakout melewati tingkat tersebut dan terus naik.

Secara umum, penggunaan strategi jitney dalam trading atau investasi memiliki keuntungan yang potensial jika harga saham mencapai level yang diinginkan, tetapi juga memiliki risiko jika harga tidak mencapai target tersebut. Oleh karena itu, sebelum menggunakan pesanan jitney, pedagang atau investor harus melakukan analisis yang cermat dan mempertimbangkan faktor risiko yang terkait.