Joint Return Test dalam trading atau investasi adalah sebuah konsep yang digunakan untuk menentukan apakah seseorang bisa memenuhi syarat menjadi anggota atau pembantu trader (trading member). Konsep ini umumnya digunakan dalam perdagangan berjangka atau future trading, di mana orang yang ingin ikut serta dalam aktivitas perdagangan ini harus memenuhi kriteria tertentu yang ditetapkan oleh bursa atau lembaga yang mengatur perdagangan tersebut.

Joint Return Test mengacu pada persyaratan bahwa individu harus dapat menunjukkan bahwa mereka adalah pemilik sebenarnya dari modal yang digunakan untuk berdagang, dan bahwa dana yang mereka gunakan benar-benar berasal dari sumber keuangan yang sah. Dalam konteks ini, seseorang harus dapat membuktikan bahwa mereka memiliki legalitas menggunakan dana tersebut dan bahwa mereka bertanggung jawab secara penuh terhadap hal tersebut.

Untuk memenuhi tes ini, individu harus dapat menunjukkan adanya joint return atau penyaluran dana perdagangan yang bersama-sama dilakukan oleh pengguna dana dan pemilik dana. Artinya, jika ada pengguna dana yang merupakan pihak ketiga seperti mitra atau perusahaan lain, mereka harus dapat membuktikan adanya hubungan yang sah dengan pemilik dana yang mengalokasikan dana kepada mereka.

Selain itu, Joint Return Test juga mencakup kemampuan individu untuk memberikan laporan keuangan terpisah yang memperlihatkan aktivitas perdagangan mereka secara transparan. Laporan ini biasanya mencakup informasi tentang dana yang digunakan untuk berdagang, transaksi yang dilakukan, besaran keuntungan atau kerugian, serta setiap perubahan atau perubahan dana yang terjadi selama periode tertentu.

Penilaian terhadap pemenuhan Joint Return Test ini penting karena dapat mempengaruhi legalitas dan keabsahan perdagangan individu dalam pasar berjangka. Kepatuhan terhadap tes ini juga dapat membantu menjaga integritas pasar dan melindungi para pihak yang terlibat dalam perdagangan dari kegiatan ilegal atau penipuan.