Joint Supply, dalam konteks trading dan investasi, merujuk pada sejenis konsep di mana dua atau lebih produk atau layanan dihasilkan secara bersamaan sebagai hasil dari suatu proses produksi yang sama. Dalam konteks ini, jika permintaan atau penawaran terhadap satu produk meningkat atau menurun, akan berdampak langsung terhadap permintaan atau penawaran produk lain yang terkait.

Contohnya, pertimbangkan sebuah perusahaan yang memproduksi kedelai dan minyak kedelai. Kedua produk ini dihasilkan bersama-sama melalui proses produksi yang sama. Jika permintaan akan minyak kedelai meningkat, perusahaan akan memproduksi lebih banyak minyak kedelai, yang pada gilirannya akan meningkatkan penawaran kedelai.

Sebaliknya, jika permintaan akan kedelai menurun, perusahaan akan mengurangi produksi kedelai, yang pada gilirannya akan mengurangi penawaran minyak kedelai. Ini menunjukkan bahwa penawaran dari kedua produk tersebut saling tergantung dan berhubungan langsung.

Joint Supply juga dapat ditemukan dalam industri lain, seperti pertanian di mana produksi produk seperti susu dan daging sapi terkait satu sama lain, atau dalam industri pembangkit listrik di mana produksi listrik dan panas tergantung pada sumber yang sama.

Dalam trading dan investasi, memahami konsep Joint Supply dapat menjadi penting karena perubahan dalam permintaan atau penawaran satu produk dapat memberikan petunjuk tentang perubahan potensial dalam permintaan atau penawaran produk yang terkait. Hal ini memungkinkan investor untuk memprediksi dan merespon perubahan pasar dengan lebih baik.