Kairi Relative Index, atau biasa disingkat KRI, adalah indikator yang digunakan dalam trading dan investasi untuk mengukur kekuatan pergerakan harga suatu instrumen keuangan, seperti saham atau pasangan mata uang. Indikator ini pertama kali diperkenalkan oleh Toshihiro Yamada pada tahun 1995.

KRI bekerja dengan cara membandingkan pergerakan harga instrumen keuangan tertentu dengan pergerakan rata-rata harga instrumen tersebut dalam periode waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi apakah pergerakan harga instrumen tersebut sedang lebih kuat atau lebih lemah dibandingkan dengan rata-rata harga.

Pengukuran KRI didasarkan pada perhitungan persentase perubahan harga instrumen keuangan terhadap rata-rata harga instrumen tersebut dalam periode waktu tertentu. Jika KRI bernilai positif, artinya harga instrumen tersebut sedang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata harga, menandakan adanya kekuatan penguatan harga. Sebaliknya, jika KRI bernilai negatif, artinya harga instrumen tersebut sedang lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata harga, menunjukkan adanya kelemahan dalam harga.

Dalam praktiknya, KRI ditampilkan dalam bentuk grafik yang menggambarkan garis tren harga instrumen keuangan dan garis tren rata-rata harga. Perpotongan antara garis tren harga dan garis tren rata-rata harga digunakan sebagai sinyal untuk melakukan transaksi jual atau beli. Misalnya, ketika garis tren harga perpotongan dari bawah ke atas garis tren rata-rata harga, itu bisa menjadi sinyal untuk melakukan transaksi beli.

Penggunaan KRI dalam trading dan investasi dapat membantu para investor dan trader untuk mengidentifikasi potensi perubahan tren harga dan mengambil keputusan yang lebih cerdas. Namun, seperti halnya dengan semua indikator teknis lainnya, KRI tidak sepenuhnya dapat diandalkan dan butuh pemahaman yang baik serta kombinasi dengan analisis lain untuk mengoptimalkan hasilnya.