Keiretsu adalah istilah yang berasal dari Bahasa Jepang yang secara harfiah berarti ikatan kuat. Dalam trading atau investasi, keiretsu mengacu pada sistem hubungan dan kemitraan antara perusahaan-perusahaan yang saling terkait dan tergantung satu sama lain dalam suatu jaringan.

Istilah keiretsu pertama kali diperkenalkan di Jepang pada abad ke-19 sebagai hasil dari transformasi ekonomi negara tersebut. Pada saat itu, banyak perusahaan Jepang saling bergantung untuk memasok barang dan jasa satu sama lain sehingga mereka dapat mencapai keuntungan maksimal.

Keiretsu terdiri dari dua jenis utama: vertical keiretsu dan horizontal keiretsu.

Vertical keiretsu merupakan hubungan dan kemitraan antara perusahaan dalam rantai pasokan yang saling melengkapi. Misalnya, produsen mobil Jepang dapat memiliki hubungan erat dengan produsen suku cadang mobil dan produsen karet ban. Dalam vertical keiretsu, perusahaan induk dapat memiliki saham dalam perusahaan anak atau anak-anak perusahaan yang terkait.

Sementara itu, horizontal keiretsu mengacu pada hubungan dan kemitraan antara perusahaan dalam industri yang sama atau terkait. Misalnya, beberapa perusahaan manufaktur elektronik Jepang dapat membentuk keiretsu untuk berbagi teknologi, sumber daya, dan penelitian bersama. Hubungan ini membantu meningkatkan daya saing mereka di pasar global.

Saat ini, keiretsu masih ada dan hal ini dapat ditemukan di berbagai sektor di Jepang seperti otomotif, elektronik, dan manufaktur. Namun, seiring dengan perkembangan globalisasi dan perubahan ekonomi, beberapa keiretsu telah mengalami perubahan atau penyusutan.

Secara keseluruhan, keiretsu memainkan peran penting sebagai alat strategi bisnis di Jepang. Mereka memfasilitasi kolaborasi dan koordinasi antara perusahaan, yang pada gilirannya meningkatkan efisiensi operasional dan keunggulan kompetitif dalam pasar global.