Last Trading Day mengacu pada hari terakhir di mana suatu instrumen keuangan dapat diperdagangkan di pasar. Dalam konteks trading atau investasi, istilah ini sangat penting karena menunjukkan kapan kontrak perdagangan akan kedaluwarsa atau berakhir.

Untuk berbagai jenis instrumen keuangan seperti saham, obligasi, mata uang, komoditas, dan derivatif lainnya, terdapat tanggal kadaluarsa di mana instrumen tersebut tidak dapat diperdagangkan lagi. Last Trading Day menandai hari terakhir untuk menyimpulkan semua aktivitas perdagangan sebelum instrumen tersebut expire.

Penting untuk memahami Last Trading Day karena dapat memiliki dampak langsung pada posisi trading atau investasi seseorang. Misalnya, jika seseorang memiliki kontrak berjangka pada saham tertentu, mereka harus menutup posisi mereka sebelum Last Trading Day agar tidak terkena risiko dan biaya tambahan karena perpanjangan kontrak.

Last Trading Day juga dapat mempengaruhi harga aset atau instrumen keuangan karena aktivitas perdagangan yang lebih tinggi terjadi menjelang tanggal kadaluarsa. Hal ini dapat menyebabkan volatilitas harga yang lebih tinggi, sehingga penting bagi trader dan investor untuk memantau Last Trading Day dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengelola portofolio mereka.

Peraturan dan tanggal kadaluarsa dapat bervariasi tergantung pada jenis instrumen keuangan dan bursa yang berbeda di seluruh dunia. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk mempertimbangkan jadwal perdagangan spesifik yang berlaku untuk instrumen yang mereka perdagangkan atau investasikan.