Layoff dalam trading atau investasi merujuk pada tindakan menjual atau menutup posisi investasi untuk mengurangi atau menghindari risiko kerugian yang lebih besar. Dalam konteks ini, layoff sering dilakukan ketika pasar mengalami perubahan yang merugikan atau situasi yang tidak diharapkan terjadi.

Sebagai contoh, ketika seorang investor memiliki saham yang mengalami penurunan harga yang signifikan, dia mungkin akan memutuskan untuk melakukan layoff. Tujuan dari layoff ini adalah untuk membatasi kerugian yang mungkin terjadi jika harga terus turun. Dengan menjual posisi tersebut, investor dapat memotong kerugian dan melindungi modalnya.

Layoff juga dapat dilakukan di pasar komoditas. Misalnya, jika seorang pedagang memiliki posisi long (membeli) dalam kontrak berjangka komoditas tertentu dan harga komoditas tersebut terus turun, dia mungkin akan memutuskan untuk melakukan layoff dengan menjual kontrak tersebut sebelum harga jatuh lebih rendah lagi. Dengan melakukan ini, pedagang dapat meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi karena penurunan harga komoditas tersebut.

Salah satu alat yang sering digunakan untuk melakukan layoff adalah stop-loss order. Dengan menggunakan stop-loss order, investor atau pedagang dapat menentukan titik harga di mana posisi investasi akan secara otomatis dijual jika harga mencapai tingkat tersebut. Hal ini memungkinkan mereka untuk melindungi diri dari risiko kerugian yang lebih besar.

Secara keseluruhan, layoff adalah strategi risk management yang digunakan dalam trading dan investasi untuk mengurangi potensi kerugian. Dengan melakukan layoff, investor atau pedagang dapat melindungi modal mereka dari pergerakan pasar yang merugikan.