Legislative Risk adalah risiko yang terkait dengan perubahan kebijakan atau undang-undang oleh pemerintah yang dapat berdampak signifikan terhadap pasar finansial. Risiko ini biasanya terjadi dalam konteks trading atau investasi, di mana keputusan legislatif dapat mempengaruhi nilai saham, obligasi, atau instrumen keuangan lainnya.

Perubahan undang-undang yang tidak terduga atau kebijakan baru yang diberlakukan oleh pemerintah dapat menyebabkan fluktuasi pasar atau mengubah kondisi ekonomi secara keseluruhan. Sebagai contoh, undang-undang baru yang membatasi kegiatan bisnis atau meningkatkan pajak dapat mengurangi pendapatan perusahaan atau investor, sehingga mendorong penurunan harga saham.

Legislative Risk juga dapat muncul dalam sektor yang lebih spesifik. Misalnya, kebijakan pemerintah terkait energi dapat berdampak langsung pada perusahaan minyak dan gas, sementara perubahan regulasi di sektor teknologi dapat mempengaruhi perusahaan teknologi atau perusahaan penyedia layanan internet.

Pertimbangan risiko legislatif sangat penting dalam pengambilan keputusan investasi. Investor perlu memperhatikan perubahan politik dan hukum yang terjadi di negara atau wilayah tertentu, serta memahami implikasinya terhadap portofolio investasi mereka. Hal ini dapat melibatkan mengikuti perkembangan legislatif, berpartisipasi dalam konsultasi publik, dan bekerja sama dengan ahli hukum atau konsultan keuangan untuk memahami risiko legislatif yang mungkin timbul.