LIBOR Scandal adalah skandal keuangan yang terjadi dalam industri trading dan investasi yang melibatkan manipulasi tingkat LIBOR (London Interbank Offered Rate). LIBOR adalah suku bunga acuan global yang digunakan dalam penentuan tingkat bunga pada berbagai produk finansial, seperti pinjaman hipotek, kontrak derivatif, dan pinjaman korporat.

Pada tahun 2012, skandal LIBOR terungkap ketika otoritas keuangan di berbagai negara menemukan bukti bahwa beberapa bank besar di seluruh dunia secara kolusi telah memanipulasi tingkat LIBOR selama beberapa tahun. Manipulasi dilakukan dengan cara melaporkan tingkat suku bunga yang lebih rendah atau lebih tinggi dari tingkat sebenarnya, dengan tujuan untuk menguntungkan posisi perdagangan mereka dan meningkatkan keuntungan.

Dampak dari skandal ini sangat luas, memengaruhi puluhan triliun dolar transaksi finansial di seluruh dunia. Hal ini merugikan pihak-pihak yang mengandalkan LIBOR, seperti pemegang obligasi dan hipotek, investor, serta konsumen yang terkena efek melalui penyesuaian suku bunga terkait.

Skandal LIBOR menjadi sorotan publik dan memicu serangkaian penyelidikan, sanksi, dan tuntutan hukum terhadap bank-bank yang terlibat. Banyak bank dikenai denda dan sanksi yang besar, sementara beberapa individu dihukum karena terlibat dalam manipulasi tingkat LIBOR.

Skandal ini juga memunculkan perubahan dalam sistem perhitungan LIBOR dan pengawasan yang lebih ketat terhadap institusi keuangan. Pengawasan dan regulasi ditingkatkan untuk mencegah terjadinya manipulasi tingkat suku bunga acuan yang dapat merusak integritas pasar keuangan global.