Life-Cycle Hypothesis (LCH) adalah suatu teori yang digunakan dalam trading dan investasi untuk menjelaskan hubungan antara pendapatan individu dengan tingkat konsumsi mereka sepanjang masa hidup. LCH didasarkan pada asumsi bahwa individu memiliki tujuan untuk memaksimalkan utilitas konsumsi mereka sepanjang masa hidup mereka.

Menurut LCH, individu akan cenderung mengkonsumsi lebih sedikit ketika pendapatan mereka rendah, seperti pada masa awal karir atau pensiun. Sebaliknya, ketika pendapatan meningkat, mereka akan lebih cenderung untuk meningkatkan tingkat konsumsi mereka. Ini dikarenakan individu memiliki kecenderungan untuk mengalokasikan pendapatan mereka dengan bijak untuk mengamankan masa depan mereka.

Teori Life-Cycle Hypothesis juga mencakup konsep penghematan dan investasi. Pada umumnya, individu akan menyimpan sebagian pendapatan mereka sebagai cadangan atau untuk investasi jangka panjang. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi peristiwa tak terduga atau untuk mencapai tujuan finansial masa depan, seperti membeli rumah atau persiapan masa pensiun.

Seiring bertambahnya usia, individu cenderung mengambil sikap lebih hati-hati dalam mengelola keuangan mereka. Misalnya, mereka akan menjadi lebih konservatif dalam berinvestasi guna meminimalisir risiko dan menjaga stabilitas keuangan mereka. Hal ini dikarenakan individu memiliki keterbatasan waktu untuk memulihkan kekayaan mereka jika mengalami kerugian pada usia yang lebih lanjut.

Dalam praktiknya, penggunaan Life-Cycle Hypothesis dalam trading dan investasi membantu individu dan investor untuk merencanakan keuangan mereka secara lebih efektif. Dengan memahami hubungan antara pendapatan, konsumsi, penghematan, dan investasi sepanjang masa hidup, individu dapat membuat keputusan finansial yang lebih cerdas dan memiliki strategi yang tepat untuk mencapai tujuan keuangan mereka.