Liquidity dalam trading atau investasi merujuk pada sejauh mana sebuah aset dapat dibeli atau dijual dengan mudah tanpa menyebabkan perubahan signifikan dalam harga. Dalam hal ini, semakin tinggi tingkat likuiditas, semakin mudah untuk membeli dan menjual aset tersebut.

Sebagai contoh, saham yang diperdagangkan secara aktif di bursa akan memiliki tingkat likuiditas yang tinggi, karena ada banyak pembeli dan penjual yang siap untuk melakukan transaksi. Hal ini memungkinkan investor untuk membeli atau menjual saham tersebut dengan cepat dan dengan dampak minimal terhadap harga saham.

Di sisi lain, jika sebuah aset memiliki likuiditas rendah, seperti aset yang jarang diperdagangkan atau aset yang sulit dijual karena keterbatasan pasar, maka proses untuk membeli atau menjual aset tersebut bisa menjadi lebih sulit dan mungkin akan mempengaruhi harga aset tersebut.

Likuiditas juga penting dalam mengukur risiko investasi. Aset dengan likuiditas tinggi biasanya dianggap lebih aman, karena investor dapat dengan mudah mengubah investasinya menjadi uang tunai jika diperlukan. Di sisi lain, aset dengan likuiditas rendah dapat menimbulkan risiko likuiditas, di mana investor mungkin kesulitan untuk menjual aset tersebut saat membutuhkan dana tunai dengan cepat.

Dalam trading atau investasi, pemahaman tentang likuiditas sebuah aset sangat penting, karena dapat mempengaruhi keputusan investasi dan strategi trading. Investasi pada aset yang tidak likuid memiliki risiko yang berbeda dibandingkan dengan investasi pada aset yang memiliki tingkat likuiditas tinggi.