Liquidity ratio adalah salah satu rasio keuangan yang digunakan dalam trading atau investasi untuk mengukur tingkat kemampuan sebuah perusahaan atau entitas untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka pendek. Rasio ini memberikan gambaran tentang sejauh mana perusahaan memiliki aset yang likuid untuk membayar kewajibannya dalam waktu yang singkat.

Liquidity ratio biasanya dihitung dengan membandingkan aset likuid perusahaan, seperti kas, rekening bank, dan investasi dengan kewajiban jangka pendek seperti hutang yang jatuh tempo dalam satu tahun. Rasio ini dapat membantu investor atau trader mengevaluasi apakah perusahaan memiliki cukup likuiditas untuk bertahan dalam situasi keuangan yang sulit atau untuk meningkatkan kepercayaan pasar terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Salah satu contoh dari rasio likuiditas yang umum digunakan adalah current ratio, yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya dalam waktu satu tahun. Current ratio dihitung dengan membagi aset lancar dengan kewajiban lancar. Semakin tinggi rasio likuiditas, semakin baik kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya dalam waktu yang singkat.

Penilaian terhadap rasio likuiditas tidak hanya memperhatikan angka yang diperoleh, tetapi juga membandingkan rasio tersebut dengan perusahaan sejenis di industri yang sama. Hal ini penting karena tingkat likuiditas dapat berbeda tergantung pada sektor industri. Sebagai contoh, perusahaan di sektor keuangan mungkin membutuhkan tingkat likuiditas yang lebih tinggi karena karakteristik bisnis mereka yang lebih cair dan transaksi yang lebih sering.

Sebagai investor atau trader, memahami rasio likuiditas dalam trading atau investasi adalah penting untuk mengukur risiko investasi dan mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam menghadapi situasi keuangan yang sulit. Dengan memperhatikan rasio likuiditas, investor dan trader dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dalam memilih perusahaan untuk diinvestasikan atau dibeli.