Long Put atau opsi put adalah salah satu strategi dalam trading atau investasi di pasar saham. Dalam long put, investor membeli opsi put dengan harapan harga saham akan turun. Opsi put memberikan hak kepada investor untuk menjual saham dengan harga tertentu (harga cetak) pada masa depan. Jadi, jika harga saham turun di bawah harga cetak, investor dapat menjual saham dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasar saat itu dan menghasilkan keuntungan.

Sebagai contoh, misalkan seorang investor membeli opsi put dengan harga cetak $50 untuk saham XYZ yang saat ini diperdagangkan seharga $60. Jika harga saham XYZ turun menjadi $40 pada masa depan, investor masih bisa menjual saham dengan harga $50 menggunakan opsi put, menghasilkan keuntungan sebesar $10 per saham.

Perbedaan antara long put dan shorting stock adalah dalam shorting stock, investor meminjam saham dari pihak lain, menjualnya dengan harga tinggi, dan berharap harga saham turun sehingga mereka dapat membelinya kembali dengan harga yang lebih rendah untuk mengembalikannya ke pihak yang meminjamkan. Dalam long put, investor tidak perlu memiliki saham terlebih dahulu.

Keuntungan dari long put adalah investor dapat mendapatkan keuntungan dari penurunan harga saham tanpa harus benar-benar memiliki saham tersebut. Namun, kerugian maksimum yang bisa terjadi adalah sejumlah premi yang dibayarkan untuk membeli opsi put. Jadi, dalam hal di atas, jika harga saham XYZ naik menjadi $70, investor hanya akan kehilangan premi yang mereka bayarkan untuk membeli opsi put, bukan kehilangan seluruh investasi mereka.

Secara keseluruhan, long put adalah salah satu strategi trading yang memungkinkan investor untuk mendapatkan keuntungan dari penurunan harga saham tanpa harus memiliki saham tersebut. Namun, seperti halnya strategi trading lainnya, long put juga melibatkan risiko dan investor perlu memahami dengan baik sebelum melibatkan diri dalam strategi ini.