Dalam dunia trading dan investasi, istilah long term mengacu pada strategi atau pendekatan yang diterapkan untuk jangka waktu yang panjang. Jika seseorang mengadopsi strategi long term, mereka cenderung membeli aset atau melakukan perdagangan dengan tujuan mempertahankan posisi mereka selama berbulan-bulan, tahunan, atau bahkan lebih lama.

Pendekatan long term didasarkan pada keyakinan bahwa nilai suatu aset cenderung meningkat seiring berjalannya waktu, meski mungkin mengalami fluktuasi jangka pendek. Investor yang menganut pendekatan ini umumnya tidak terlalu terpengaruh oleh perubahan harga harian atau tren pasar yang singkat. Mereka lebih fokus pada kinerja jangka panjang dan pertumbuhan nilai aset seiring berjalannya waktu.

Strategi long term umumnya melibatkan diversifikasi portofolio investasi, jadi investor biasanya memiliki berbagai aset seperti saham, obligasi, real estate, atau instrumen keuangan lainnya. Dengan memiliki portofolio yang terdiversifikasi, risiko dapat dikelola dengan lebih baik dan peluang untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang dapat ditingkatkan.

Manfaat lain dari pendekatan long term adalah adanya potensi pendapatan pasif. Beberapa investor menerapkan strategi buy and hold, yaitu membeli suatu aset dan mempertahankan posisi tersebut untuk waktu yang lama. Dalam jangka panjang, aset tersebut bisa menghasilkan dividen, bunga, atau pendapatan pasif lainnya yang dapat meningkatkan keuntungan investor secara kumulatif.

Pada dasarnya, pendekatan long term biasanya lebih cocok untuk investor yang memiliki toleransi risiko yang tinggi dan bersedia menunggu hasil jangka panjang. Namun, seperti halnya dengan setiap strategi investasi, tidak ada jaminan bahwa pendekatan long term akan selalu menghasilkan hasil yang menguntungkan. Perlu dilakukan analisis yang komprehensif dan pemahaman yang baik tentang pasar serta aset yang akan dibeli sebelum memutuskan untuk mengadopsi pendekatan long term dalam trading atau investasi.