Long-Term Assets, dalam konteks trading atau investasi, merujuk pada aset yang dimiliki oleh perusahaan atau individu untuk jangka waktu yang lebih panjang, biasanya lebih dari satu tahun. Aset ini biasanya tidak diharapkan untuk dijual atau digunakan dalam operasi harian perusahaan, tetapi bertujuan untuk memberikan manfaat jangka panjang melalui penghasilan atau pertumbuhan nilai.

Contoh umum dari long-term assets adalah properti tanah, gedung, atau fasilitas produksi yang dimiliki oleh perusahaan. Aset ini biasanya digunakan untuk mendukung operasi bisnis, meningkatkan produktivitas, atau digunakan sebagai bagian dari strategi pembangunan jangka panjang.

Selain properti, long-term assets juga bisa berupa investasi dalam bentuk saham atau obligasi. Banyak perusahaan atau individu yang mengalokasikan sebagian dana mereka pada investasi jangka panjang untuk mencapai keuntungan atau dividen yang berkelanjutan dari perusahaan atau instrumen keuangan yang diinvestasikan.

Long-term assets dianggap sebagai bagian penting dari strategi keuangan jangka panjang karena memberikan stabilitas dan pertumbuhan nilai dalam jangka panjang. Investasi ini memberikan platform untuk pertumbuhan bisnis atau meningkatkan kekayaan pada saat yang akan datang.

Dalam trading atau investasi, pengelolaan long-term assets sangat penting. Hal ini melibatkan pemantauan kinerja investasi, diversifikasi portofolio, serta mempertimbangkan faktor risiko dan return. Tujuannya adalah untuk mencapai keuntungan jangka panjang yang konsisten dan meminimalkan risiko yang terkait dengan aset tersebut.