Long-Term Debt dalam trading atau investasi mengacu pada jumlah uang yang dipinjam oleh sebuah perusahaan atau entitas untuk jangka waktu lebih dari satu tahun. Dalam hal ini, perusahaan meminjam dari berbagai sumber seperti lembaga keuangan, bank, atau investor individu dengan tujuan mendapatkan dana untuk membiayai kegiatan operasional atau ekspansi bisnis mereka.

Long-Term Debt sering kali diwakili oleh obligasi atau pinjaman jangka panjang. Obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan dana dari publik. Obligasi ini memiliki jatuh tempo lebih dari satu tahun dan diperdagangkan di pasar keuangan. Sementara itu, pinjaman jangka panjang adalah jumlah uang yang dipinjam oleh perusahaan dari lembaga keuangan dengan kontrak yang ditetapkan untuk jangka waktu yang lebih lama.

Saat perusahaan memutuskan untuk mengambil long-term debt, mereka akan membayar bunga kepada pemberi pinjaman sesuai dengan tingkat bunga yang disetujui. Biasanya, tingkat bunga untuk long-term debt lebih rendah dibandingkan dengan short-term debt, karena jangka waktu yang lebih lama memberikan stabilitas dan kepastian kepada pemberi pinjaman.

Long-Term Debt sangat penting dalam trading atau investasi karena dapat memberikan informasi tentang tingkat utang yang dimiliki oleh perusahaan. Analisis utang ini dapat membantu investor memahami risiko investasi yang mungkin timbul dari kewajiban perusahaan dan kemampuannya untuk mengelola pembayaran bunga dan pokok pinjaman dalam jangka waktu yang panjang. Dalam hal ini, perusahaan dengan tingkat long-term debt yang tinggi mungkin akan dianggap memiliki risiko yang lebih tinggi daripada perusahaan dengan tingkat utang yang lebih rendah.