Accounting Conservatism adalah sebuah prinsip akuntansi yang digunakan dalam pelaporan keuangan perusahaan untuk memastikan bahwa keuntungan dan aset tidak di-overestimate. Prinsip ini menekankan pada penggunaan estimasi yang sangat konservatif dan pemilihan metode akuntansi yang lebih rendah daripada nilai realisasi. Dalam trading atau investasi, prinsip akuntansi ini dapat berdampak pada penilaian terhadap performa perusahaan, yang sementara membatasi potensi keuntungan yang dapat diperoleh, juga dapat membantu meminimalkan risiko pada investasi tersebut.

Contohnya, jika sebuah perusahaan mengalami kerugian pada suatu tahun, prinsip akuntansi ini akan mendorong perusahaan menggunakan estimasi yang lebih rendah dalam penilaian aset mereka dan menjaga laba mereka pada tingkat yang realistis. Hal ini berpotensi menghasilkan nilai pasar yang lebih rendah dari saham perusahaan. Sebaliknya, jika perusahaan mencatatkan keuntungan yang tinggi, prinsip akuntansi ini dapat membantu melindungi investor dari risiko bias machanistic dari manajemen yang berupaya menaikkan keuntungan mereka dengan memanipulasi angka-angka akuntansi.

Dalam kesimpulannya, dengan menerapkan prinsip akuntansi ini dalam investasi atau trading akan membantu investor untuk lebih berhati-hati dalam mengevaluasi nilai saham perusahaan dan mengambil keputusan investasi berdasarkan estimasi konservatif yang direkomendasikan oleh prinsip akuntansi ini. Hal ini dapat membantu meminimalkan risiko dan menjaga keuntungan investasi atau trading Anda tetap aman.