Agency Problem merupakan masalah yang terjadi ketika seseorang atau suatu perusahaan (sebagai agen) bertindak atas nama orang atau perusahaan lain (sebagai prinsipal) dalam sebuah transaksi investasi atau trading. Agar dapat meningkatkan kepercayaan antara keduanya, prinsipal akan memberikan sejumlah instruksi dan dana kepada agen agar dapat mengeksekusi transaksi dengan tepat sesuai tujuan investasi yang diharapkan. Namun, dalam kenyataannya, agen memiliki kepentingan pribadi yang dapat berbeda dengan kepentingan prinsipal.
Sebagai contoh, jika seorang manajer investasi dipercaya untuk mengelola dan mendapatkan keuntungan atas dana investasi dari klien (prinsipal), manajer tersebut dapat memiliki kepentingan untuk memilih investasi yang dapat memberikan keuntungan yang lebih besar untuk dirinya sendiri ketimbang menjalankan instruksi prinsipal dengan memilih investasi yang lebih konservatif namun memberikan hasil yang lebih stabil. Hal ini dapat menimbulkan konflik kepentingan (conflict of interest) antara agen dan prinsipal yang dapat merugikan prinsipal.
Untuk menghindari masalah ini, penting bagi prinsipal untuk memilih agen yang dapat dipercaya dan memiliki reputasi yang baik dalam dunia investasi atau trading. Prinsipal juga harus memberikan instruksi yang jelas dan terperinci mengenai tujuan investasi yang diharapkan agar agen dapat bekerja secara konsisten dengan tujuan tersebut. Selain itu, perusahaan atau lembaga yang mengatur industri investasi atau trading juga memiliki peran dalam menyediakan aturan dan regulasi yang ketat untuk menghindari terjadinya kecurangan atau konflik kepentingan dalam investasi atau trading.