Animal Spirits dalam trading atau investasi merujuk pada kecenderungan perilaku manusia yang dipengaruhi oleh emosi yang kuat seperti keserakahan, ketakutan, dan optimisme. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh ekonom John Maynard Keynes pada tahun 1936 dan sejak itu menjadi topik yang banyak dibahas dalam konteks pasar keuangan.

Animal Spirits dapat memengaruhi fluktuasi pasar yang sering kali sulit diprediksi karena banyak yang bergantung pada faktor emosional dan psikologis. Misalnya, investor mungkin merasa takut saat pasar mengalami koreksi tajam dan kemudian menjual saham mereka bahkan jika kondisi fundamental perusahaan tersebut masih baik.

Di sisi lain, optimisme berlebihan juga dapat menyebabkan lonjakan harga saham yang tidak rasional dan akhirnya membawa pasar ke titik jenuh sebelum terjadi kejatuhan yang tajam. Oleh karena itu, penting bagi para trader dan investor untuk mengenali peran Animal Spirits dalam pasar dan mencoba untuk memisahkan keputusan mereka dari emosi yang berlebihan, agar dapat membuat keputusan yang lebih rasional dan berdasarkan analisis yang lebih cermat.