Arm's Length Transaction adalah sebuah istilah yang sering digunakan di dalam dunia perdagangan dan investasi. Secara sederhana, transaksi jenis ini mengacu pada suatu kesepakatan jual beli antara dua belah pihak yang tidak memiliki relasi atau hubungan khusus satu sama lain, selain hanya ingin melakukan transaksi bisnis yang menguntungkan bagi masing-masing pihak. Dalam hal ini, kedua belah pihak harus bersikap adil dan transparan dalam menjalankan transaksi tersebut.
Transaksi Arm's Length biasanya dilakukan di pasar yang bersifat bebas dan kompetitif, di mana harga diatur oleh permintaan dan penawaran. Dalam transaksi ini, kedua pihak harus memutuskan harga dan syarat-syarat transaksi dengan bantuan pihak ketiga yang profesional, seperti notaris atau pengacara. Hal ini bertujuan untuk mengurangi adanya kecurangan atau manipulasi harga yang bisa terjadi jika kedua belah pihak memiliki hubungan khusus atau jika satu pihak memiliki kekuatan lebih besar dalam melakukan transaksi tersebut.
Sebagai contoh, jika seseorang ingin membeli sebuah properti dari saudaranya sendiri, maka transaksi tersebut tidak bisa dianggap sebagai Arm's Length Transaction karena kedua belah pihak memiliki hubungan kekeluargaan. Namun jika seseorang membeli properti dari seseorang yang tidak memiliki hubungan kekeluargaan, maka transaksi tersebut bisa dianggap sebagai Arm's Length Transaction.
Transaksi jenis ini sangat penting dalam dunia bisnis karena dapat meminimalisir adanya konflik kepentingan dan memungkinkan terciptanya persaingan yang sehat di pasar. Selain itu, dalam investasi, konsep Arm's Length Transaction juga digunakan untuk menjaga kemandirian suatu perusahaan investasi dan mencegah terjadinya insider trading yang merugikan investor.