Autocorrelation dalam trading / investasi mengacu pada hubungan antara pergerakan harga sekuritas atau indeks pada waktu yang berbeda. Singkatnya, autocorrelation mengukur seberapa sering suatu pola terjadi dalam deret waktu harga.

Autocorrelation dapat digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi tren harga yang kuat atau pola perdagangan tertentu pada periode waktu tertentu. Pendekatan ini dapat membantu investor dan trader dalam mengambil keputusan perdagangan dan mengelola risiko.

Salah satu contoh penggunaan autocorrelation dalam trading adalah untuk mengukur kestabilan tingkat volatilitas dalam pasar. Dengan mengamati level autocorrelation dalam periode waktu tertentu, trader dapat mengidentifikasi apakah pergerakan harga memiliki tingkat volatilitas yang stabil atau tidak. Hal ini dapat membantu trader dalam menentukan strategi perdagangan yang tepat atau mengurangi risiko kerugian.

Namun, meskipun autocorrelation dapat menjadi alat yang berguna dalam analisis teknikal, tetap ada faktor lain yang harus dipertimbangkan dalam membuat keputusan perdagangan. Investor dan trader perlu menyadari bahwa pasar keuangan selalu berubah dan kontrol atas semua risiko tidak selalu memungkinkan.