Average Collection Period atau yang biasa disingkat dengan ACP, adalah salah satu metrik keuangan yang digunakan dalam analisis keuangan perusahaan. Metrik ini menghitung lamanya waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengumpulkan pembayaran atas faktur-faktur yang dikeluarkan kepada pelanggan. Semakin singkat ACP, semakin baik kondisi keuangan perusahaan.
ACP dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
ACP = (Rata-rata Piutang Usaha / Penjualan Kredit) x Jumlah Hari Dalam Tahun
Dalam rumus tersebut, rata-rata piutang usaha dihitung dengan menjumlahkan piutang usaha pada awal dan akhir periode, kemudian dibagi dengan dua. Sedangkan penjualan kredit dihitung dengan menjumlahkan penjualan pada periode yang sama dengan piutang usaha yang dihitung, yang dilakukan secara kredit. Jumlah hari dalam setahun dihitung dengan mengacu pada kebijakan perusahaan terkait hari kerja per tahunnya.
ACP yang semakin pendek dapat menunjukkan bahwa perusahaan mampu mengumpulkan uang tunai dari penjualan dengan lebih cepat, sehingga meningkatkan likuiditas dan kemampuan perusahaan untuk membayar utang. Sebaliknya, ACP yang semakin panjang dapat menunjukkan adanya masalah dalam proses pengumpulan piutang dan pelanggan yang sulit membayar, sehingga menurunkan likuiditas perusahaan dan meningkatkan risiko kebangkrutan.